Tetangga
Beberapa waktu lalu tetangga di samping rumahku memutuskan untuk pindah. Keluarga itu hanya tinggal disini selama 4 tahun karena anak perempuannya berkuliah di salah satu universitas dekat rumah. By the way Aku dan si anak perempuan itu didalam kampus yang sama namun berbeda fakultas dan angkatan saja, Dia 2 tahun lebih tua dariku dan terkadang aku muak saat orang tuaku dan orang tuanya mengobrol tentang pencapaian saat kuliah. Sebulan kemudian ada 1 keluarga yang menempati rumah kosong di samping rumahku ini. Seorang Ibu dengan rambut pendek dan Anak lelakinya yang masih kecil, biar kutebak, mungkin kisaran 10-12 tahun, serta seorang Ayah. Awalnya biasa saja, Kami saling menyapa dan bertukar cerita tentang kehidupan masing-masing.
Seminggu berlalu, kucing yang sering datang kerumah dan selalu mengeong, akhirnya tidak tampak lagi. Awalnya aku tidak menyadari hal itu, aku berpikir bahwa kucing itu mungkin sedang hamil dan bersembunyi mencari tempat ternyaman untuk melahirkan nantinya. Sampai sebulan setelah kepindahan tetangga baruku, kucing ini tetap saja masih tidak muncul. Aku masih berbaik sangka, mungkin saja kucing itu di adopsi oleh orang lain.
Oh iya, hujan di akhir tahun memang sangat tidak menyenangkan, semuanya menjadi basah dan lembab ... um, dan juga bau. Baunya seperti daging busuk yang bisa dicium dari jarak 5 meter. Di belakang rumahku ini terdapat ruang terbuka yang cukup untuk menjemur pakaian, tetapi karena sering hujan dan bau akhirnya Kami selalu menjemur di dalam rumah. Ugh, baunya sungguh busuk. Aku cari ke setiap sudut tempat, tetapi bau itu makin menyengat saat aku mendekat ke halaman belakang tetangga baruku. Aneh, apakah mereka tidak membuang sampah berminggu-minggu?
Aku kira tetangga baru ini akan setenang tetangga lamaku, ternyata mereka adalah keluarga yang berisik. Ku dengar dari belakang rumah, Ibu-Ibu itu terus menerus mengoceh dengan handphone nya, tertawa kencang seperti seorang laki-laki, dan yang joroknya adalah ia selalu mengeluarkan ludah dengan suara yang sangat menjijikan. Aku harap dia tidak lama tinggal disini, ugh.
Setelah 3 bulan mereka disini, Aku banyak mengalami hal aneh. Seperti saat mandi namun Aku mendengar orang tertawa di luar ruangan, atau saat Aku tertidur dan ada yang mendeham dari ruang depan. Suara-suara aneh itu muncul lalu menghilang. Bahkan sering kali Aku mengunci pintu sebelum tidur namun saat terbangun, posisi pintuku sama sekali tidak terkunci. Bukan, bukan takut, tetapi lebih seperti penasaran. Aku dan rumahku kenapa?
Setengah tahun berlalu dan Aku sudah tidak tahan lagi. Sebenarnya Aku tidak sengaja membunuh perempuan itu, Aku hanya kesal saat terus dibandingkan. Tetangga lamaku yang membanggakan anaknya dengan predikat cumlaude, dan orang tuaku yang merasa tersaingi mengancamku untuk Cumlaude juga saat aku lulus nanti. Setelah perempuan itu ditemukan mati dengan dugaan bunuh diri, akhirnya mereka pindah dari rumah itu dan memutuskan untuk tinggal di kampung halaman keluarga mereka. Tetapi sumpah, bukan Aku yang membunuh kucing malang itu. Aku bahkan mencarinya, Ia lebih baik daripada manusia. Yang Aku tau, perempuan dengan predikat cumlaude itulah yang tidak menyukai kucing. Bukan Aku, Aku sangat mencintai binatang yang mencuri lauk makan siangku itu.
Suara? Hal aneh? Aku yakin tetangga baru itu menerorku. Lalu anak laki-laki mereka juga sangat jahil dan nakal. Aku hanya menghilangkan napasnya agar ia berhenti berbuat nakal, dan menaruh badannya di dalam ember tempat keluargaku menaruh pakaian kotor. Aku harap saat anaknya ditemukan nanti, mereka segera pindah dan mengosongkan rumah sebelah. Biarkan saja, biarlah si cumlaude tinggal dan bermain bersama anak nakal itu disini. Mereka pantas mendapatkannya.
Anyway Aku sedang mempunyai banyak stok daging kali ini, bagaimana menurut kalian? Apakah kalian ingin request masakan? Beritahu Aku jika kalian tau masakan terenak untuk daging segarku.